Jumat, 02 Desember 2011

Fungsi Keluarga Dalam kehidupan Individu

PERAN / FUNGSI KELUARGA BAGI INDIVIDU TERKAIT KEHIDUPANNYA

DALAM BERMASYARAKAT



Keluarga adalah unit / satuan masyarakat yang terkecil yang sekaligus merupakan suatu kelompok kecil dalam masyarakat. Kelompok ini dalam hubungannya dengan perkembangan individu sering dikenal dengan sebutan primary group. Kelompok inilah yang melahirkan individu dengan berbagai macam bentuk kepribadian dalam masyarakat. Keluarga sebagai kelompok pertama yang dikenal individu sangat berpengaruh secara langsung terhadap perkembangan individu sebelum maupun sesudah terjun langsung secara individu di masyarakat. Ada tiga elemen utama dalam struktur internal keluarga, yaitu;

Status sosial, dimana dalam keluarga distrukturkan oleh tiga struktur utama, yaitu bapak/suami, ibu/istri dan anak-anak. Sehingga keberadaan status sosial menjadi penting karena dapat memberikan identitas kepada individu serta memberikan rasa memiliki, karena ia merupakan bagian dari sistem tersebut.
Peran sosial, yang menggambarkan peran dari masing-masing individu atau kelompok menurut status sosialnya
Norma sosial, yaitu standar tingkah laku berupa sebuah peraturan yang menggambarkan sebaiknya seseorang bertingkah laku dalam kehidupan sosial.

selain itu, ada pun fungsi keluarga sebagai berikut;

1. Fungsi Biologis
    Dalam fungsi ini diharapkan setiap keluarga dapat menyelenggarakan persiapan-persiapan perkawinan bagi anak-anaknya. Karena dengan perkawinan proses kelangsungan keturunan. Persiapan perkawinan yang perlu dilakukan oleh orang tua terhadap anak-anaknya antara lain pengetahuan tentang kehidupan sex bagi suami istri, pengetahuan tentang mengatur rumah tangga bagi sang istri, tugas dan kewajiban bagi sang suami, memelihara pendidikan bagi anak-anak, dan lain-lain

2. Fungsi Ekonomi
    Keluarga berusaha menyelenggarakan kebutuhan manusia yang pokok, yaitu kebutuhan makan dan minum, kebutuhuan pakaian, dan kebutuhan tempat tinggal. Berhubung dengan penyelenggaraan kebutuhan pokok ini, orang tua diwajibkan untuk berusaha keras untuk memnuhi kebutuhuan pokok tersebut. Sehubungan dengan fungsi ini, keluarga juga berusaha memnuhi kebutuhan jasmani, dimana keluarga (orang tua) diwajibkan berusaha agar anggtoa keluarganya mendapat perlengkapan hidup yang bersifat jasmaniyah baik yang bersifat umum maupun individual

3. Fungsi Pemeliharaan
    Keluarga diwajibkan agar setiap anggota nya dapat terlindung dari gangguan - gangguan sebagai berikut;

  • Gangguan Udara dengan menyediakan rumah atau gedung yang nyama dengan udara yang bersih
  • Gangguan Penyakit dengan berusaha meneydiakan obat-obatan
  • Gangguan bahaya dengan menyediakan senjata, pagar tembok dan lain-lain.

Bila dalam keluarga penyelenggaraan fungsi ini telah dijalankan dengan sebaik-baiknya, makan akan membantu terpeliharanya keamanan dalam masyarakat pula

4. Fungsi Keagamaan
    Sesuai dengan ideologi Pancasila yang mewajibkan setiap warga negara nya untuk mendalami, menghayati dan mengamalkan Pancasila dalam perilaku dan kehidupan keluarga nya serta untuk menjalani dan mendalami serta mengamalkan ajaran - ajaran agama yang di yakini nya dalam perilaku nya sebagai manusia yang taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa

5. Fungsi Sosial
  Dalam fungsi ini keluarga berusaha menyiapkan anak-anak nya bekal selengkap-lengkap nya dengan memperkenalkan nilai-nilai dan sikap-sikap yang dianut dalam masyarakat serta mempelajari peranan-peranan yang akan mereka jalankan kelak jika mereka dewasa nanti. Dengan demikian akan terjadi apa yang disebut dengan istilah sosialisasi. Dengan fungsi ini diharapkan akan terjadi perwarisankebudayaan atau nilai kebudayaan dalam keluarga. Dan tentu saja ebudayaan yang dalam bentuk soapn santun, tingkah laku, ukuran tentang baik buruknya perbuatan dan lain-lain yang diwariskan oleh orang tua nya.

6. Fungsi Sosialisasi dan Pendidikan
  Fungsi yang memberikan peran kepada keluarga untuk mendidik keturunan agar bisa melakukan penyesuaian dengan alam kehidupannya di masa yang akan datang. Bagi individu khususnya anak keluarga dalam hubungannya diidentikan sebagai tempat atau lembaga pengasuhan yang paling dapat memberi kasih sayang, kegiatan menyusui, efektif dan ekonomis. Di dalam keluargalah kali pertama anak-anak mendapat pengalaman dini langsung yang akan digunakan sebagai bekal hidupnya dikemudian hari melalui latihan fisik, sosial, mental, emosional dan spritual. Karena anak ketika baru lahir tidak memiliki tata cara dan kebiasaan (budaya) yang begitu saja terjadi sendiri secara turun temurun dari satu generasi ke generasi lain, oleh karena itu harus dikondisikan ke dalam suatu hubungan kebergantungan antara anak dengan agen lain (orang tua dan anggota keluarga lain) dan lingkungan yang mendukungnya baik dalam keluarga atau lingkungan yang lebih luas (masyarakat). Bahwa struktur sosial (masyarakat) harus diinternalisasikan sejak individu dilahirkan agar seorang anak mengetahui dan memahami posisi dan kedudukannya, dengan harapan agar mampu menyesuaikannya dalam masyarakat kelak setelah ia dewasa. Dengan kata lain, keluarga merupakan sumber agen terpenting yang berfungsi meneruskan budaya melalui proses sosialisasi antara individu dengan lingkungan. Dengan terpenuhinya fungsi keluarga maka dapat menjadi modal dasar bagi individu yang bersangkutan untuk menyiapkan diri hidup di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan yang diterimanya dari keluarga dapat membuat individu siap untuk bersosialisasi di masyarakat. Tentunya pendidikan yang baik, sekalipun sebenarnya kemampuan bersosialisasi individu tidak mutlak karena pengaruh keluarga. Faktor lain seperti kepribadian individu juga perlu diperhatikan dalam hal ini.

    Pada dasarnya, pemikiran sosialisasi dapat dilihat dari dua sudut pandang yaitu masyarakat dan individual. Sosialisas menurut sudut pandang masyarakat adalah proses penyelarasan individu-individu baru anggota masyarakat ke dalam pandangan hidup yang terorganisas dan mengajarkan mereka tradisi dan budaya masyarakatnya. Dengan kata lain, Sosialisasi adalah tindakan mengubah kondisi manusia dari "human-animal " menjadi "human-being" untuk menjadi makhluk sosial dan anggtoa masyarakat sesuai dengan kebudayaannya. Sedangkan arti individual adalah sosialisasi merupakan suatu proses mengembangkan diri melalui interaksi dengan orang lain, seseorang memperoleh identitas, mengembangkan nilai-nilai dan aspirasi-aspirasi. Artinya, Sosialisasi diperlukan sebagai seran untuk menumbuhkan kesadaran diri.

   Sosialisasi memiliki fungsi untuk mengembangkan komitmen-komitmen dan kapsitas- kapasitas yang menjadi prasyarat utama bagi penampilan peranan mereka di masa depan. Komitmen yang perlu dikembangkan ialah mengimplementasikan nilai-nilai yang ada dalam masyarakat untuk menampilkan suatu peranan tertentu yang khusus dan spesifik dalam struktur masyarakat. Sementara kapasistas yang perlu dikembangkan dalam kemampuan atau keterampilan untuk menunjukkan kewajiban-kewajiban yang melekat dalam peran-peran yang dimiliki oleh individu yang bersangkutan dan kemampuan untuk hidup dengan orang lain yang memiliki harapan-harapan untuk saling menyesuaikan perilaku antara pribadi sesuai dengan peran-peran yang dimiliki

Tidak ada komentar:

Posting Komentar